Lensapanel.com, Soppeng - Wakil Bupati Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) Lutfi Halide berkunjung ke Desa Mattabulu, Kecamatan Lalabata, Rabu (16/2/2022). Lufti didampingi Kepala Desa Jumaldi Bakri berdialog bersama para masyarakat petani kopi.
Tak hanya berkunjung saja, Wabup Lutfi Halide bahkan menginap di desa setempat. Katanya dalam beberapa tahun terakhir, petani mulai merasakan peningkatan permintaan dan harga biji kopi jenis tipika arabika.
Hal inilah menggugah semangat Lutfi untuk mendukung pengembangan kopi arabika typica yang banyak tumbuh di desa Mattabulu.
Lutfi mengatakan, untuk mendapatkan biji kopi terbaik untuk diminum tentunya harus melewati beberapa tahap yang harus dilalui. Pemanenan buah kopi yang umum dilakukan dengan cara memetik buah yang telah masak pada tanaman kopi.
Selain itu, Lutfi Halide juga berkunjung ke perkebunan kopi serta meninjau tempat proses pengolahan kopi, mulai dari pemilihan biji kopi, penimbangan, penggilingan, penyaringan hingga cara menikmati kopi tipika arabika.
Disamping itu, Lutfi juga menyarankan dua alternatif strategi yang dapat dilakukan dalam usaha pengembangan usaha tani kopi tipika arabika.
“Pertama, meningkatkan mutu dan produksi kopi. Kemudian kedua, memperluas jaringan pemasaran dengan cara memanfaatkan organisasi organisasi petani serta penggunaan tekhnologi dan informasi,” ujar Lutfi.
Kepada petani kata Lutfi, sebaiknya petani mulai mengembangkan organisasi-organisasi petani kopi yang telah ada di desa Mattabulu, serta mulai menciptakan usaha permodalan sendiri seperti koperasi
petani kopi.
“Selain itu mengusahakan bibit berkualitas dan sistem budidaya yang lebih modern sehingga dapat menghasilkan produksi kopi yang lebih tinggi, juga perlu dilakukan penelitian yang berkaitan dengan
pengembangan agribisnis kopi di kabupaten Soppeng khususnya mengenai pemasaran kopi, serta pengolahannya,” ungkap Lutfi dihadapan para petani kopi
Sekedar informasi, kopi jenis tipika arabika ini cuma bisa didapatkan di desa Mattabulu, kabupaten Soppeng dan Kalosi kabupaten Enrekang.